img
Bupati Sarolangun Hurmin Tinjau Jembatan Gantung Terancam Roboh di Kecamatan Pelawan
  • BOB
  • March 02, 2025
  • Pengunjung (3)

SAROLANGUN - Bupati Sarolangun, H. Hurmin meninjau kondisi jembatan gantung di Desa Penegah dan Pulau Aro Seberang, Kecamatan Pelawan, yang terancam roboh akibat terkikisnya tebing penyangga oleh derasnya aliran sungai.

Dalam kunjungan ini, Bupati Hurmin didampingi oleh Anggota DPRD Sarolangun, Syaihu, Akmal, Eriq, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Arif Hamdani beserta jajarannya.

Dari hasil peninjauan, dua jembatan gantung tersebut berada dalam kondisi kritis, dengan tebing penyangga tiang jembatan yang mulai terkikis akibat meningkatnya debit air dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan warga yang melintas.

Menanggapi hal ini, Bupati Hurmin mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi jembatan tersebut.

“Dinas terkait akan menghitung langkah apa yang bisa kita ambil di sini, selagi anggarannya masih ada. Intinya, kita cek dulu anggarannya,” ujar Bupati Hurmin.

Ia juga mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam melakukan perbaikan besar. Namun, pemerintah daerah akan berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini.

“Apalagi anggaran kita sangat terbatas. Kita harus sabar, namun kami dari pemerintah akan berupaya mencari solusi terbaik. Soal turap di Daerah Aliran Sungai (DAS) ini sebenarnya kewenangan Balai Sungai Nasional, yang anggarannya lebih besar,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, pemerintah daerah akan memanfaatkan dana tanggap darurat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pembuatan turap atau bronjong guna menahan tanah di sekitar tiang penyangga jembatan agar tidak longsor ke sungai.

“Dengan anggaran yang terbatas, kita akan melakukan pembuatan turap atau bronjong untuk mengamankan tebing terlebih dahulu. Tujuannya agar tebing tidak menggerus tiang penyangga. Kalau tiang ini habis, jembatan bisa roboh,” tambahnya.

Peninjauan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam merespons cepat permasalahan infrastruktur yang berpotensi membahayakan keselamatan warga. Meskipun keterbatasan anggaran menjadi tantangan, upaya antisipasi sementara diharapkan dapat mencegah kerusakan lebih parah hingga solusi permanen dapat direalisasikan. (IKP-KOMINFO)