Sejarah Singkat Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
Penjajahan Belanda dan Jepang
Penjajahan Belanda
- Sebelum kemerdekaan, Indonesia telah dijajah oleh Belanda selama lebih dari 300 tahun. Penjajahan ini membawa banyak perubahan sosial, ekonomi, dan budaya di Indonesia.
- Perlawanan terhadap penjajahan Belanda telah berlangsung sejak awal abad ke-20, dengan peristiwa-peristiwa seperti Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Aceh (1873-1904).
Penjajahan Jepang
- Pada tahun 1942, Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia dari Belanda. Penjajahan Jepang membawa perubahan signifikan, termasuk pembentukan organisasi perlawanan seperti PETA (Pembela Tanah Air) dan BKR (Badan Keamanan Rakyat).
- Perlawanan terhadap penjajahan Jepang juga terus berlanjut, dengan tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Hatta yang terus memperjuangkan kemerdekaan.
-
Perang Dunia II dan Kekalahan Jepang
Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki
- Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima, Jepang. Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki.
- Kekalahan Jepang yang parah ini menyebabkan penurunan moral dan semangat tentara Jepang, serta memaksa Jepang untuk menyerah kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
Pengaruh Kekalahan Jepang terhadap Kemerdekaan Indonesia
Kekalahan Jepang memberikan momentum bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para pejuang Indonesia melihat kesempatan untuk memproklamasikan kemerdekaan mereka sendiri, bukan sebagai hadiah dari Jepang.
Latar Belakang Perjuangan Kemerdekaan
Sejarah kemerdekaan Indonesia dimulai dari masa penjajahan yang berkepanjangan. Bangsa Indonesia telah lama dijajah oleh Belanda dan Jepang. Perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya terjadi dalam satu peristiwa, melainkan merupakan hasil dari perjuangan yang panjang dan berliku-liku.
Peristiwa Rengasdengklok
Pada bulan Agustus 1945, Soekarno dan Hatta kembali ke tanah air dari Dalat. Mereka bertemu dengan Mayor Jenderal Oosugi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang.
Nishimura mengemukakan bahwa Jepang harus menjaga status quo dan tidak dapat memberi izin untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia seperti yang dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat.
Soekarno dan Hatta menyesali keputusan tersebut dan menuju ke rumah Laksamana Maeda untuk melakukan rapat guna menyiapkan teks Proklamasi.
Penyusunan Teks Proklamasi
Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo, dan disaksikan oleh Soekardi, B.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik. Teks Proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri.
Setelah selesai disepakati, Sayuti Melik menyalin dan mengetik teks tersebut menggunakan mesin tik milik Mayor Dr. Hermanto Kusumobroto (dari kantor perwakilan Angkatan Laut Jerman).
Pembacaan Teks Proklamasi
Pada tanggal 17 Agustus 1945, teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia mulai dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi Mohammad Hatta pada pukul 10.00 di serambi depan rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Djakarta (sekarang Jalan Proklamasi Nomor 5, Jakarta Pusat).
Setelah pembacaan teks Proklamasi, bendera pusaka merah putih dikibarkan untuk pertama kalinya yang disaksikan oleh masyarakat di Jakarta.
Penyebaran Berita Proklamasi
Segera setelah Soekarno membacakan teks Proklamasi, kabar kemerdekaan Indonesia langsung tersebar hingga ke seluruh pelosok negeri. Berita Proklamasi disebarkan melalui beragam cara, mulai dari siaran radio, telegram, surat kabar, pamflet, hingga dari mulut ke mulut. Tokoh-tokoh yang menyebarkan berita Proklamasi antara lain Sukarni, Supardjo, BM Diah, Syahruddin, dan Ki Hajar Dewantara.
Peringatan Hari Kemerdekaan
Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat tanah air selalu memperingati hari Proklamasi. Tanggal tersebut merupakan titik balik dari sejarah kemerdekaan Indonesia yang cukup panjang, dimana sebelumnya penduduk tanah air sempat dijajah selama bertahun-tahun. Peringatan ini meliputi pengibaran bendera Merah Putih dan sambutan oleh walikota pada saat itu, yaitu Suwiryo dan Muwardi.
Perjuangan Setelah Proklamasi
Perjalanan Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan memang tidak sebentar. Penduduk tanah air harus merasakan penjajahan yang kejam dalam kurun waktu bertahun-tahun.Bahkan setelah Proklamasi dikumandangkan pun, masih banyak perjuangan lainnya yang harus ditempuh seperti pembuatan naskah UUD 1945 dan lainnya, agar Indonesia bisa menjadi negara seperti sekarang.
-
sumber :umsu.ac.id