img
Disdikbud Sarolangun Paparkan Program Pendidikan SAD Kepada Mendikbud Ristek

SAROLANGUN – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim melakukan kunjungan kerja ke tempat proses belajar mengajar bagi anak-anak Suku Anak Dalam (SAD) atau orang rimba yang ada di Kecamatan Air Hitam, Selasa (22/09/2021) malam kemarin.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam kunjungan itu didampingi Kadis Dikbud Helmi, Kadis Sosial Juddin, beserta jajaran Disdikbud Sarolangun, KKI Warsi dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun.

“Memang pak Mentri Pendidikan kemarin bermalam dengan warga suku anak dalam di kecamatan air Hitam untuk melakukan kunjungan kerja serta menyerap aspirasi dari anak-anak SAD, Alhamdulillah berjalan dengan baik,” kata Helmi, Kamis (23/09/2021) kepada media ini.

Dalam kesempatan itu, katanya pihaknya memaparkan program pendidikan bagi warga SAD setempat. Program tersebut bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Sarolangun.

“Jadi semalam itu diskusi, kalau dari Disdikbud bahwa kami menjelaskan beberapa program yang didukung dana APBD untuk meningkatkan program pendidikan bagi SAD,” katanya.

Diantaranya. Kata helmi, untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada anak-anak sad baik di gedung sekolah punti kayu 1, punti kayu 2 dan punti kayu 3.

Pemkab Sarolangun sendiri saat ini telah menyiapkan sebanyak 17 orang Tenaga Kontrak Daerah (TKD) khusus untuk mengajar di tempat belajar bagi anak-anak SAD yang dibiayai oleh Pemkab Sarolangun.

“Kita telah menyiapkan 17 Tenaga kontrak daerah khusus untuk SAD, yang dibiayai oleh pemerintah daerah dan juga sarana fisik kita membangun tempat belajar dengan konsep pondopo secara terbuka sesuai keinginan warga SAD,” katanya.

Selain itu, kata Helmi, Mendikbud Ristek juga dalam momen itu memanggil 5 orang tenaga pendidik untuk memberikan penjelasan terkait pembelajaran bagi anak-anak SAD di Kecamatan Air Hitam itu.

Mereka (para guru.red) dipanggil secara khusus oleh mantan CEO Gojek itu untuk menanyakan langsung mengenai pola dan pengalaman mendidikan anak-anak SAD tersebut.

“Pak Menteri minta pengalaman historis dan pola mendidikan anak-anak sad dengan cara mereka sendiri dan meminta keterangan dalam pelaksanaan program pendidikan bagi SAD,” katanya.

Selain itu, kata Helmi, bahwa saat ini untuk mengembangkan pendidikan bagi warga sad ini, pihaknya sudah bekerja sama dengan KKI Warsi serta perusahaan untuk sama-sama mendorong pembinaan pendidikan bagi warga suku anak dalam.

“Kita ada MOU dengan kki Warsi dan perusahaan, Untuk sama sama mendorong itu. Artinya ketika bicara program pendidikan sad, karena ini dibawah naungan pemerintah pusat. Jadi mereka harus ok dengan kami. Jadi kalau menyangkut strategi dan pola serta data kita harus satu,” katanya.