img
Wabup Gerry Tegaskan Komitmen Sarolangun Tekan Stunting Pada Forum Pra Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi Tahun 2025.
  • BAL
  • June 26, 2025
  • Pengunjung (41)

SAROLANGUN – Wakil Bupati Sarolangun, Gerry Trisatwika, S.E., menghadiri kegiatan Pra Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi Tahun 2025, yang berlangsung di Ruang Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, Kantor Bappeda Provinsi Jambi, Kamis (26/06/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Gerry Trisatwika Mewakili Bupati Sarolangun selaku Ketua Tim Percepatan Pencegahan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Sarolangun melaksanakan paparan dihadapan Tim Penilai TP3S Provinsi Jambi, menyampaikan secara komprehensif langkah-langkah yang telah ditempuh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam menurunkan prevalensi stunting, yang tercatat menurun drastis menjadi 6,6% pada tahun 2024. “Penurunan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh pihak melalui pendekatan kolaboratif, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif yang dilakukan secara terintegrasi,” tegasnya.

Turut hadir dan mendampingi Kegiatan Tersebut Tim Percepatan Pencegahan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Sarolangun, Kepala DPPKB Jufri S.E, Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun, BPKAD ,TP PKK Kab.Sarolangun, Dinas PMPTSP ,Dinas LH, DP3A, Dinas Perkim,Dinas Pendidikan,Dinas Ketahanan Pangan, Dinas TPHP,Dinas Perikanan,Dinas PMD,Dinas PUPR, Diskominfo, Kabag Forkopim, sejumlah camat dan jajaran bidang terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Sarolangun.

"Penurunan ini merupakan hasil dari sinergi lintas sektor dan pelaksanaan intervensi spesifik maupun sensitif secara terintegrasi. Ini adalah kerja kolektif seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat," ujar Wabup Gerry dalam paparannya di hadapan tim penilai dari Pemerintah Provinsi Jambi.

Adapun delapan aksi konvergensi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kab.Sarolangun meliputi:

1. Analisis Situasi dan Penetapan Lokasi Fokus – Berdasarkan SK Bupati Sarolangun Nomor : 132/Bappeda/2024 ditetapkan 16 desa di 6 Kecamatan sebagai Fokus penanganan stunting   Kab.Sarolangun tahun 2024.

2. Penyusunan Rencana Kegiatan Terintegrasi – Disusun melalui rembuk stunting di tingkat desa dan kecamatan dengan melibatkan lintas sektor dan OPD di Pemkab Sarolangun.

3. Rembuk Stunting – Dilaksanakan di seluruh kecamatan dan desa, sebagai forum koordinasi dan komitmen Bersama dalam Penanganan Stunting.

4. Peraturan dan Regulasi – Telah diterbitkan Perbup No. 26 Tahun 2023 untuk mendukung percepatan penanganan stunting dan Kabupaten Sarolangun menjadi salah satu daerah yang telah memilikiregulasi yang mengatur 8 komponen Terkait.

5. Pembinaan Kelembagaan –melalui Pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) kab.Sarolangun.

6. Sistem Manajemen Data – Integrasi data dari berbagai sumber untuk penentuan intervensi berbasis bukti.

7. Pengukuran dan Publikasi Stunting – Monitoring dan publikasi data prevalensi dilakukan secara berkala.

8. Review dan Evaluasi Kinerja Tahunan – Evaluasi program dan tindak lanjut atas rekomendasi provinsi sebagai bentuk akuntabilitas.

Dalam pemaparannya, Wabup Gerry Trisatwika juga menyoroti berbagai inovasi daerah dalam percepatan penurunan stunting, di antaranya Inovasi

 - Penetapan Desa Bebas Stunting (1 Desa di setiap Kecamatan).

 - Inovasi Makanan Siomay/Cookies Selam dengan bahan dasar ikan seluang dan ikan lambak (Siomay/Cookies Selam) dan Puding berbahan dasar Daun Labu Kuning dan Daun Mali-mali (Puding Bumali), merupakan bahan dasar lokal.

 - Inovasi Pengadaan Balai Remaja Cegah Stunting (Baja Ceting) di desa/Kecamatan.

 - Inovasi Pemilihan Remaja Desa Peduli Stunting (Reli Stunting) disetiap Desa.

 - Inovasi Jumet Drama (Jumat Minum Tablet Tambah Darah Bersama).

Dengan berbagai upaya tersebut, Wabup Gerry menyatakan optimisme bahwa Kabupaten Sarolangun dapat mencapai target nasional prevalensi stunting 6,6%, bahkan menargetkan pencapaian zero stunting dalam beberapa tahun ke depan.

"Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat antar perangkat daerah dan dukungan masyarakat, Sarolangun dapat menjadi contoh dalam penanganan stunting yang terukur dan berkelanjutan," pungkasnya.

Kegiatan pra-penilaian ini menjadi forum strategis dalam mengevaluasi pelaksanaan intervensi konvergensi stunting di tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, sebelum masuk ke tahap penilaian kinerja nasional oleh pemerintah pusat. (IKP-KOMINFO)

💝 Berikan Rating Kepuasan Anda