Rakerda IX LAM Sarolangun Teguhkan Peran Adat dalam Pembangunan Daerah
SAROLANGUN – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Ke-IX Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Kabupaten Sarolangun Tahun 2025 berlangsung lancar dan sukses. Kegiatan ini digelar di Aula Pendopo Saoenk Bang Radja, Kelurahan Suka Sari, Kecamatan Sarolangun, Senin (29/12/2025), sebagai momentum konsolidasi adat dalam mendukung pembangunan daerah.
Rakerda secara resmi dibuka oleh Bupati Sarolangun H. Hurmin. Turut hadir Ketua TP PKK Sarolangun Ny. Hj. Risha Fitria Hurmin, Sekretaris Daerah Lilis Sumiati Arief, Ketua LAM Jambi Kabupaten Sarolangun Helmi, SH, MH, serta sejumlah pimpinan OPD, unsur kecamatan, tokoh adat, dan sesepuh adat se-Kabupaten Sarolangun.
Ketua LAM Jambi Kabupaten Sarolangun, Helmi, menjelaskan bahwa Rakerda Ke-IX dilaksanakan berdasarkan AD/ART lembaga adat sebagai forum evaluasi program kerja tahun berjalan sekaligus merumuskan arah kebijakan ke depan.
“Rakerda ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat peran LAM sebagai mitra pemerintah, khususnya dalam menjaga keberlanjutan nilai adat dan budaya Melayu Jambi di Sarolangun,” ujarnya.
Selain evaluasi program, Rakerda juga menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah daerah terkait penanganan sengketa adat, serta solusi terhadap berbagai persoalan sosial yang berkembang di tengah masyarakat. Kegiatan ini diikuti sekitar 75 peserta yang terdiri dari pengurus LAM tingkat kabupaten, kecamatan, serta unsur lembaga terkait.
Dalam kesempatan tersebut, turut diperkenalkan pakaian adat pengantin khas Kabupaten Sarolangun yang telah memiliki hak paten dan sebelumnya meraih prestasi nasional sebagai busana adat pengantin terunik.
Sementara itu, Bupati Sarolangun H. Hurmin dalam sambutannya menegaskan bahwa LAM memiliki peran strategis dalam menjaga identitas dan harmoni sosial masyarakat.
“Modernisasi tidak bisa kita hindari, namun adat dan budaya harus tetap menjadi pegangan. Pembangunan fisik harus berjalan seiring dengan pembangunan mental dan spiritual masyarakat,” kata Hurmin.
Ia juga mendorong agar program kerja LAM selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sarolangun, serta berperan aktif dalam penyelesaian sengketa masyarakat melalui pendekatan adat sebelum menempuh jalur hukum.
Pemerintah daerah, lanjut Hurmin, membuka ruang sinergi yang luas dengan lembaga adat demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan menuju Sarolangun Maju.
Rangkaian kegiatan Rakerda Ke-IX ditutup dengan pameran busana adat pengantin Sarolangun oleh duta pariwisata daerah dan sesi foto bersama seluruh peserta. Kegiatan berlangsung tertib dan penuh khidmat.(IKP-KOMINFO)