img
Torehkan Prestasi Gemilang, Pemkab Sarolangun Raih Juara Pertama dalam Kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi, Bupati Hurmin Tegaskan Komitmen Zero Stunting
  • BAL
  • July 02, 2025
  • Pengunjung (113)

SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun kembali mengukir prestasi. Di bawah kepemimpinan Bupati H. Hurmin, Sarolangun meraih Juara I dalam penilaian kinerja pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting tingkat Provinsi Jambi tahun 2025.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, dan diterima Bupati Sarolangun H. Hurmin pada Rabu (2/7/2025), bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi. Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, Ketua TP PKK Provinsi Ny. Hj. Hesti Haris, jajaran Forkopimda, serta para kepala daerah se-Provinsi Jambi.

Dari jajaran Sarolangun, turut hadir Ketua TP PKK Ny. Hj. Risha Fitria Hurmin, Kepala DPPKB Jupri, Kepala Bappeda Ali Umar, Kadis Kesehatan Bambang Hermanto, Direktur RSUD dr. Bambang Hermanto, serta sejumlah kepala OPD terkait.

Usai menerima penghargaan, Bupati Hurmin menegaskan keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan kolaborasi lintas sektor dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). “Ini adalah kemenangan kolektif. Kita akan terus berupaya menurunkan angka stunting hingga nol kasus. Itu target kita,” tegas Hurmin.

Menurutnya, upaya percepatan penurunan stunting dilakukan dari hulu ke hilir. Pemerintah daerah mengedepankan penguatan intervensi gizi, memperluas akses layanan kesehatan, serta memastikan seluruh desa dan kelurahan aktif melaksanakan program intervensi terpadu.

Salah satu inovasi andalan Sarolangun adalah program Genting Berbakti Maju (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Anak Stunting), yang melibatkan peran ASN, CSR perusahaan, dan masyarakat dalam mendampingi keluarga berisiko stunting.

“Dokter Maju juga jadi garda depan. Mereka akan turun langsung ke lapangan untuk mendata, memantau tumbuh kembang anak, dan mendampingi keluarga berisiko,” ujar Hurmin.

Sejumlah langkah konkret yang dilakukan Sarolangun antara lain:

  • Penetapan 11 Desa Bebas Stunting sebagai desa percontohan di tiap kecamatan.

  • Inovasi Pangan Lokal seperti “Kukis Selam” dari ikan seluang dan lambak serta “Puding Bumali” dari labu kuning dan daun mali-mali.

  • Program Jumet Drama (Jumat Minum Tablet Tambah Darah Bersama) bagi 6.000 remaja putri.

  • Balai Remaja Cegah Stunting (Baja Ceting) dan gerakan Remaja Peduli Stunting (Reli Ceting) di desa.

  • Pemberian makanan tambahan bernutrisi tinggi, termasuk susu dan telur kepada bayi dan balita stunting.

  • Bantuan beras fortivit untuk 102 balita stunting (baduta) sebanyak 5 kg/bulan selama enam bulan.

  • Pemberian PMT lokal bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK).

  • Audit kasus stunting secara berkala.

  • Bantuan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh pejabat daerah dan CSR.

Capaian ini juga memperkuat posisi Sarolangun sebagai daerah dengan prevalensi stunting terendah di Provinsi Jambi. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting Sarolangun turun drastis dari 16,8% (2022) menjadi 4,8% (2023). Meski sempat naik menjadi 6,6% di tahun 2024 berdasarkan data SSGI, Sarolangun tetap berada di peringkat terendah untuk prevalensi stunting se-provinsi.

“Prestasi ini tidak membuat kita puas diri. Kita akan terus berinovasi dan mengevaluasi kebijakan. Target kita jelas: zero stunting untuk generasi masa depan Sarolangun yang sehat dan maju,” pungkas Hurmin. (IKP-KOMINFO)

💝 Berikan Rating Kepuasan Anda