img
Pj Bupati Sarolangun Bachril Tanam Padi Sawah Bibit Inpari 32 Di Desa Pasar Pelawan, Produksi Diperkirakan Capai 252 Ton
  • BOB
  • February 01, 2024
  • Pengunjung (261)

SAROLANGUN - Penjabat Bupati Sarolangun, Dr. Ir. Bachril Bakri, M.App, Sc, melakukan penanaman padi sawah dengan menggunakan bibit unggul jenis Inpari 32 di areal persawahan kelompok tani Karya Bhakti di Desa Pasar Pelawan, Kecamatan Pelawan, pada Kamis (01/02/2024).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pj Sekda Sarolangun, Ir. Dedy Hendry, M.Si, Kadis TPHP Sarolangun, Camat Pelawan, Sibawaihi, Danramil 420-02 Muara Limun Kapten INF Zul Abdullah, penyuluh pertanian lapangan, dan para anggota kelompok tani.

Selain melakukan penanaman padi sawah, Pj Bupati Sarolangun, Bachril Bakri, bersama dengan dinas TPHP juga memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa pupuk, terpal, dan alsintan power tresher atau mesin perontok padi.

Menyampaikan kepada media, Penjabat Bupati Sarolangun, Bachril Bakri, menjelaskan bahwa di lokasi persawahan ini terdapat sebanyak 42 hektar lahan padi sawah yang akan ditanami bibit unggul jenis Inpari 32 dan bibit unggul dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

”Hari ini, kami bersama forkopincam di Kecamatan Pelawan Alhamdulillah menanam kembali padi sawah seluas 42 hektar dengan jenis padi Inpari 32. Pada tahun sebelumnya, kami juga telah melakukan penanaman dan hasilnya cukup bagus,” ungkapnya.

Bachril Bakri juga menyatakan bahwa jika penanaman padi ini berjalan lancar hingga saat panen, diperkirakan akan mampu menghasilkan gabah kering padi sebanyak 5-6 ton per hektar dengan total produksi mencapai 252 ton.

”Ini merupakan salah satu upaya kami dalam menangani inflasi, khususnya terkait harga beras. Kami berharap bahwa saat lebaran tiba, produksi ini akan menjadi salah satu sumber ketahanan pangan di Sarolangun. Dari 42 hektar tersebut, diperkirakan akan dihasilkan gabah kering padi sebanyak 5-6 ton per hektar, dengan total produksi mencapai 252 ton,” tambahnya.

”Tiga bulan setelah penanaman, diharapkan akan dilakukan panen. Ini adalah salah satu upaya kami untuk mengendalikan harga beras dengan meningkatkan produksi padi. Kami mengutamakan hal ini, terutama di Sarolangun, di mana masih banyak beras yang harus diimpor,” lanjut Bachril Bakri. (IKP-KOMINFO)