Tahun Ini, Sarolangun Dapat 4 Formasi Sekolah Kedinasan Dari Kemenhub Dan BKN

Sarolangun – Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) pada tahun 2020 ini mendapatkan sebanyak 4 formasi pada seleksi penerimaan calon taruna atau sekolah kedinasan dengan pola pembibitan pada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.

Formasi tersebut didapatkan dari pengumuman resmi oleh Kementrian Perhubungan dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) beberapa bulan yang lalu.

Kepala BKPSDM Sarolangun H A Waldi Bakri, S.Ip, S.Sos, MM mengatakan bahwa pemerintah daerah yang mendapatkan formasi pada jalur pola pembibitan kemenhub tersebut hanya pada daerah yang sudah memiliki kerja sama atau MoU dengan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD).

Katanya, Pemerintah Kabupaten Sarolangun sejak dua tahun yang lalu sudah menandatangani MoU dengan STTD yang ada di Bekasi, tentang peningkatan pembangunan di Kabupaten Sarolangun melalui Tri Dharma perguruan tinggi STTD nomor : HK. 201/4/13/Sttd-2019, nomor : 13/KB/HK.HAM/2019.

“Untuk Kabupaten Sarolangun alhamdulillah tahun ini mendapatkan empat formasi dari kemenhub, melalui sekolah kedinasan dengan pola pembibitan. Kita ada MoU Pemkab Sarolangun dengan kemenhub dua tahun yang lalu, begitu saya masuk disini kita garap,” katanya, Senin (20/07/2020).saat dikonfirmasi.

Ia mengatakan dalam MoU tersebut selama lima tahun lamanya, pemerintah Kabupaten Sarolangun akan mendapatkan formasi 35 orang yang terdiri dari 20 orang D-IV Transportasi Darat dan 15 orang D-III Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Nah, tahun ini kita dapat 4 formasi, yakni 2 formasi D-IV Transportasi darat dan 2 formasi D-III Lalu lintas dan angkutan jalan. Bisa saja tahun depan bertambah, yang pada intinya selama lima tahun MoU itu kita akan memperoleh 35 orang ASN yang akan bertugas disini dan memiliki spesikasi pendidikan pada angkutan darat,” katanya.

Syarat untuk mengikuti sekolah kedinasan dengan pola pembibitan oleh kemenhub ini, katanya cukup lulusan SMA/MA pada jurusan IPA, dan SMK Teknologi Konstruksi dan Properti, Teknik Geomatika dan Geospasial, Teknik Ketenaga listrikan, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Otomotif, Teknik Elektronika, Teknik Komputer dan Informatika, Teknik Telekomunikasi. “Dan syarat utamanya harus memiliki NIK Kabupaten Sarolangun,” katanya.

Untuk pendaftaran, katanya sudah dibuka pada bulan juni kemarin dan pihaknya sudah menyampaikan informasi ke sekolah-sekolah dan tentunya pendaftaran melalui online ke Kemenhub dan BKN.

“Dia ngelink ke bkn, jadi kita dapat laporan saja. Itu memang sudah ada antara Kemenhub, Pemda dan sttd dan sampai hari ini sesuai laporan ada sekitar 12 orang pelamar. Sepanjang mereka melapor ke bkpsdm langsung kita masukkan anggota dalam grup WhatsApp calon taruna,” katanya.

Saat ini, proses seleksi penerimaan calon taruna tersebut sudah akan memasuki tahap seleksi kompetensi dasar (SKD) sebab pada seleksinya sama dengan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui sistem Computeridadi Asissted Test (CAT) yang dilaksanakan oleh BKN.

“Jadwalnya pada 24-25 Juli SKD di upt bkn Jambi, seleksi sama dengan penerimaan CPNS, dan mereka nanti dibiayai cosering antara orang tua dengan Kementrian, kami hanya mengarahkan,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga berencana pada tahun 2020 ini akan berupaya untuk membantu biaya pendaftaran pada STTD tersebut, dan akan diusulkan pada APBD-perubahan mendatang.

“Biaya masuk sekitar Rp 25 Jutaan, rencana kami apbd perubahan ini untik biaya masuk sekitar 25 jutaan kalau disetujui untuk permohonan itu, dan untuk biaya sekolah, asrama ditanggung oleh kemenhub untuk sttd di bekasi,” katanya.

Ia berharap dengan adanya formasi tetsebut dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di Dinas Perhubungan, karena diketahui memang saat ini sudah banyak pegawai yang lama akan memasuki masa pensiun.

“Jadi kita membutuhkan itu, pak bupati sangat mendukung ini dan diharapkan anak-anak yang ikut sttd ini kembali ke daerah, membangun transportasi di sarolangun. Kita harap mereka kita didik disana dan kemudian mereka kembali ke daerah kita,” katanya

Pada program sekolah kedinasan tersebut, tidak semua Kabupaten/Kota yang mendapatkan formasi pada sekolah Tinggi transportasi darat tersebut dan untuk pertama kalinya Kabupaten Sarolangun mendapatkan formasi itu pada tahun 2020 ini.

“Ada provinsi Jambi serta ada 3 kabupaten/Kota yakni Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tanjabbar, dan itu bagi yang sudah ada mou, maret kemarin kami rakor di Jakarta, dalam seleksi ini sama dengan cpns, tidak ada uang atau yang lain, jadi memang seleksinya murni dari bkn,” katanya.

Sumber: penajambi.co