img
Melalui Dana BTT, Dinas TPHP Sarolangun Bantu Mulsa Plastik Bagi Petani Cabe

SAROLANGUN - Dalam penanganan dampak inflasi daerah, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun mengalokasikan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) tahun anggaran 2022 untuk bantuan kepada petani cabe di beberapa kecamatan.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah mengalokasikan 2 persen dari APBD Kabupaten Sarolangun untuk penanganan dampak inflasi daerah, dengan jumlah total anggaran Rp 4,4 Miliar.

Anggaran tersebut digunakan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, diantaranya bantuan subsidi transportasi, bantuan sosial kepada pegawai syaraq dan guru ponpes, bantuan sektor peternakan dan termasuk untuk bantuan pada sektor pertanian.

Kadis TPHP Sarolangun Ir. Dedy Hendri, M.Si mengatakan bantuan tersebut berupa pengadaan mulsa plastik untuk tanaman cabe, yang tentunya sangat bermanfaat bagi petani cabe dalam meningkatkan hasil panen cabe.

”Kalau untuk penanganan dampak inflasi kita dapat dari BTT, kemarin kita ada menyusun untuk memberikan bantuan mulsa plastik,” katanya, Minggu (10/12/2022) kepada awak media.

Ia menjelaskan mulsa plastik ini tentu sangat bermanfaat dalam penanaman cabe karena di sepanjang lahan yang telah ditutup pakai mulsa plastik dan dilobangi akan ditanam tanaman cabe.

Hal itu seiringan dengan bangunan yang diterima oleh petani, Pemerintah Pusat melalui APBN telah membantu bantuan bibit cabe, Pemerintah Provinsi Jambi.

”Jadi petani saat ini butuh mulsa, untuk mengurangi biaya pemeliharaan bagi petani, karena tidak perlu banyak rumput kemudian air menguap jadi sirkulasi udara,” katanya.

Menurutnya dari total anggaran Rp 4,4 Miliar untuk penangangan dampak inflasi daerah, pihaknya hanya mendapatkan total anggaran bantuan untuk pengadaan mulsa plastik tersebut sebesar Rp 56 juta.

”Kita berikan kepada beberapa kelompok petani seperti di Desa Rantau Tenang, Desa Tinting, di Kecamatan Singkut, Kecamatan Pelawan dan Kecamatan Mandiangin juga. Memang menanam cabe tidak banyak orang punya keahlian, keseriusan dan kesungguhan diperlukan dan investasinya besar nanam cabe, dan alhamdulillah ada beberapa petani setiap tahun dia menanam cabe,” katanya. (*)