img
Hadiri Silaturrahmi Kebangsaan bersama FKUB, PJ Bupati Henrizal Bilang Begini

SAROLANGUN - Pemerintah Kabupaten Sarolangun melaksanakan kegiatan silaturrahmi kebangsaan bersama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sarolangun tahun 2022, Kamis (29/12/2022) di rumah dinas Bupati Sarolangun.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, S.Pt, MM, Asisten I Setda Sarolangun Drs H Arief Ampera, Staf Ahli Bupati Sarolangun H M Adnan, M.Kes, Kakan Kesbangpol Sarolangun Hudri, M.Pd.I, Ketua FKUB Sarolangun KH Rois Amin, Kepala Kemenag Sarolangun Drs H M Syatar, para kepala OPD, dan jajaran pengurus dan anggota FKUB Kabupaten Sarolangun.

Kakan Kesbangpol Sarolangun Hudri mengucapkan terima kasih atas kehadirian Penjabat Bupati Sarolangun yang telah hadir bersama jajaran pengurus FKUB Sarolangun dalam rangka bersilaturrahmi membahas sejumlah poin penting dalam menjaga situasi kerukunan umat beragama di Kabupaten Sarolangun.

” Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan sinergitas bersama sesuai dengan tema memperkokoh kerukunan umat beragama mewujudkan masyarakat yang harmonis, damai, menghargai perbedaan dan kebebasan menjalankan ajaran agama dalam hidup berdampingan,” katanya.

Selain itu, Ketua FKUB Sarolangun Rois Amin mengatakan bahwa program kerja yang dilaksanakan oleh FKUB sarolangun tentu bukanlah hal yang mudah dalam menjaga kerukunan umat beragama. Tahun 2021, FKUB Sarolangun mendapatkan dana hibah Namun di tahun 2022, anggaran untuk kegiatan FKUB tidak ada dianggarkan oleh Pemkab Sarolangun.

” Kami juga ucapkan terima kasih bahwa FKUB tahun 2021 ini juga mendapatkan pinjam pakai kendaraan dinas. Tugas yang paling berat FKUB adalah memenuhi hak asasi manusia di kabupaten Sarolangun yakni hidup rukun, damai dan aman,” katanya.

” Salah satu Program yang sudah dilakukan oleh FKUB Sarolangun yakni melakukan perdamaian atas konflik di desa perdamaian kecamatan Singkut atas pendirian gereja. Maka kami mohon dukungan dari semua pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan dan program FKUB Sarolangun,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Kemenag Sarolangun M Syatar juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembinaan ummat, tentu seluruh pihak harus bersinergi, dimana salah satunya FKUB Sarolangun bersinergi dengan tim pakem kabupaten Sarolangun dalam mengawasi keberadaan aliran kepercayaan yang dilarang oleh pemerintah.

Salah satunya Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang saat ini sudah ada di Kabupaten Sarolangun, tepatnya di desa batu putih kecamatan pelawan.

” Kita rutin melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap keberadaan aliran Ahmadiyah ini, cuman permasalahan ini kita minta menyampaikan amalan yang sebenarnya yang kontroversial itu mereka tidak menyampaikan. Tahun 2013, keberadaan aliran Ahmadiyah ini pernah di demonstrasi oleh mahasiswa,” katanya.

Syatar juga menjelaskan untuk tempat-tempat ibadah di Kabupaten Sarolangun terdiri dari 412 unit mesjid, 378 unit mushalla, gereja 22 unit, pura 1 unit dan piara 1 unit, yang tentunya kerukunan umat beragama saat ini berjalan dengan baik dan sangat penting untuk kita saling menjaga.

” Salah satu desa kerukunan umat beragama. di provinsi Jambi yakni di Desa Sliwangi, Kecamatan Singkut, yang tempat ibadahnya berdampingan dan masyarakatnya berbaur antara umat muslim maupun non muslim bahkan dalam aktivitas sosial,” katanya.

Disamping itu, Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan silaturrahmi bersama FKUB dalam rangka menyerap informasi dan aspirasi terkait dengan kondisi FKUB di Kabupaten Sarolangun, yang sudah lama hendak dilaksanakan namun baru bisa terwujud meskipun sudah memasuki akhir tahun 2022.

Menurutnya, FKUB itu adalah organisasi masyarakat yang dihimpun dalam satu forum kerukunan umat beragama yang dibina langsung oleh Kementrian Agama Kabupaten Sarolangun.

” Saat ini kondisi umat beragama di Kabupaten Sarolangun tidak ada masalah, mudah-mudahan hingga kedepan tetap kondusif, rukun, harmonis dan damai. Tugas dari pada salah satu FKUB ini membina dan mensosialisasikan bahwa hidup berdampingan itu penuh toleransi dalam rangka menciptakan rasa aman, damai dan harmonis terhadap seluruh penganut agama yang telah diakui oleh negara,” katanya.

Henrizal juga mengatakan salah satu kuncinya dalam kerukunan umat beragama ini, adanya saling menghargai antar sesama umat beragama, baik kaum mayoritas dengan kaum minoritas. Maka pihaknya selaku Pemerintah Kabupaten Sarolangun mengharapkan bahwa hidup berdampingan dalam kerukunan umat beragama ini tetap berjalan dengan lancar.

” Organisasi FKUB ini tidak lepas dari sisi anggaran, tadi dilaporkan untuk tahun 2023 ini tidak ada. Dan untuk di perubahan APBD 2023 kita akan anggarkan nanti untuk kegiatan FKUB sesuai dengan kemampuan anggaran. Di Sarolangun ini harapan kita kerukunan umat beragama tetap berlangsung dengan baik dan ikut berpartisipasi dalam program pembangunan daerah di Kabupaten Sarolangun,” katanya. (*)