Bupati Hurmin Tegaskan Komitmen Percepatan Penurunan Stunting melalui Rapat Koordinasi sekaligus Launching Jargon “Genting Berbakti Maju” dan Inovasi “Besti Cantin” Tahun 2025
SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di daerah. Senin (20/10/2025), Bupati Sarolangun H. Hurmin secara resmi membuka Rapat Koordinasi Penguatan Praktik Baik Upaya Percepatan Penurunan Stunting yang mengusung tema “Menjadi Orang Tua Hebat Melalui Perubahan Perilaku dalam Mendukung Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting.”
Dalam kegiatan yang digelar di Aula Pola Utama Kantor Bupati Sarolangun tersebut, turut diluncurkan Jargon “Genting Berbakti Maju” dan Inovasi “Bebas Stunting Calon Pengantin (Besti Cantin)” sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam menekan angka stunting menuju generasi Sarolangun yang sehat dan berkualitas.
Acara berlangsung khidmat dan penuh semangat. Hadir mendampingi Bupati, Wakil Bupati Sarolangun Gerry Trisatwika, S.E, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Drs. Putut Riyatno, M.Kes, Kakan Kemenag Sarolangun Drs. H. Muhammad Syatar, Ketua TP-PKK Kabupaten Sarolangun Hj. Risha Fitria Hurmin, Ketua Pengadilan Agama Dr. Ahmad Ridha Ibrahim, S.H.I., M.H, perwakilan Kapolres Sarolangun Kompol Nofrizal, S.H., M.H, Kasi Intel Kajari Sarolangun Rikson Lothar, S.H, serta para camat, kepala KUA, penyuluh KB, pendamping keluarga, dan awak media.
Perencanaan Matang Berbasis Data untuk Capai Target Nasional
Dalam sambutannya, Kepala Dinas BKKBN Kabupaten Sarolangun Jupri, S.E, selaku ketua panitia pelaksana, menegaskan pentingnya perencanaan yang matang dan terukur dalam upaya menurunkan angka stunting.
“Untuk mencapai target nasional penurunan stunting menjadi 14 persen, kita harus melakukan perencanaan berbasis data dan analisis situasi yang akurat. Semua pihak harus bersinergi, mulai dari tingkat kabupaten hingga ke desa, demi mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Jupri.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Quick Win Nasional dengan mengusung jargon “Genting Berbakti Maju” dan inovasi “Besti Cantin”. Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Dinas BKKBN dengan Kementerian Agama Kabupaten Sarolangun untuk memperkuat edukasi pranikah di setiap KUA kecamatan.
“Melalui kerja sama ini, calon pengantin di seluruh kecamatan akan mendapatkan edukasi komprehensif mengenai kesehatan reproduksi, gizi, dan kesiapan membangun keluarga sehat bebas stunting,” tambahnya.
Bupati Hurmin: Upaya Penurunan Stunting Adalah Tanggung Jawab Bersama
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Sarolangun H. Hurmin menyampaikan bahwa isu stunting tidak hanya menjadi agenda nasional, tetapi juga bagian dari Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia sejak dini.
“Upaya percepatan penurunan stunting ini adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat, tokoh agama, hingga calon orang tua harus bergerak dalam satu visi: menciptakan generasi yang sehat dan cerdas untuk Visi kita bersama yaitu Sarolangun Maju,” tegas Bupati Hurmin.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung pentingnya nilai-nilai sosial dan keagamaan dalam memperkuat komitmen penurunan stunting.
“Dalam Islam, kita diajarkan untuk berbagi dan peduli terhadap sesama. Karena itu, setiap tanggal 17 kami canangkan kegiatan inovasi penurunan stunting bersama ASN sebagai wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat,” ujarnya disambut tepuk tangan para peserta.
Pemukulan Gong, Penyerahan Sertifikat, dan Bantuan untuk Ibu Penerima Manfaat
Sebagai simbol dimulainya kegiatan, Bupati Hurmin melakukan pemukulan gong didampingi Forkopimda dan perwakilan BKKBN Provinsi Jambi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat “Siap Nikah dan Hamil” kepada calon pengantin yang telah melalui tahapan edukasi program Besti Cantin.
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui program “Genting Berbakti Maju” juga menyerahkan bantuan bahan makanan pokok kepada para ibu penerima manfaat, sebagai wujud nyata dukungan pemerintah terhadap kesejahteraan keluarga dan pemenuhan gizi anak.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan MoU antara Dinas BKKBN dan Kementerian Agama Kabupaten Sarolangun, serta sesi foto bersama seluruh tamu undangan, yang menegaskan semangat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan Sarolangun bebas stunting.
Menuju Sarolangun Sehat dan Bebas Stunting 2025
Melalui peluncuran jargon “Genting Berbakti Maju” dan inovasi “Besti Cantin”, Pemerintah Kabupaten Sarolangun berharap program penurunan stunting tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi benar-benar menyentuh lapisan masyarakat terbawah.
Gerakan ini diharapkan menjadi gerbang perubahan perilaku menuju keluarga yang lebih sadar akan pentingnya gizi, perencanaan keluarga, dan pola hidup sehat sejak masa pranikah hingga pascakehamilan.
Dengan dukungan semua pihak mulai dari pemerintah daerah, lembaga keagamaan, tenaga kesehatan, hingga masyarakat Kabupaten Sarolangun optimis mampu menjadi kabupaten bebas stunting tahun 2025, sekaligus menjadi model praktik baik bagi daerah lain di Provinsi Jambi. (IKP-KOMINFO)