Bupati H.Hurmin Memimpin Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tugu Biduk di Tepian Cik Minah Sarolangun
SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat identitas budaya dan pariwisata daerah. Senin (20/10/2025), Bupati Sarolangun H. Hurmin memimpin langsung peletakan batu pertama pembangunan Tugu Biduk yang berlokasi di kawasan Tepian Cik Minah, Ancol Sarolangun.
Acara tersebut menjadi langkah awal pembangunan monumen yang diharapkan menjadi ikon baru Kabupaten Sarolangun, melambangkan tradisi dan semangat gotong royong masyarakat melalui budaya balumbo biduk lomba dayung tradisional yang telah menjadi agenda tahunan di Sarolangun.
Turut hadir dalam kegiatan itu PJ Sekda Sarolangun Ir. Dedy Hendry, M.Si, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Jambi Samsul Riduan, ST, Kajari Sarolangun Rolly Manampiring, SH, MH, Pabung Kodim 0420/Sarko Mayor CHK Dedy Afrizal, SH, MH, Wakapolres Sarolangun Aswindo, serta para asisten, staf ahli bupati, Camat dan Lurah Sarolangun.
Sejumlah pihak swasta yang hadir di antaranya Pimpinan Bank Jambi Cabang Sarolangun M. Ridwan, SE, Publik Relation KKKS SRMD Saipul, serta perwakilan KSO Pertamina-SE-EP-BWP Meruap dan beberapa perusahaan lainnya yang menjadi mitra Pemkab dalam pembangunan daerah.
Ikon Budaya dan Kebanggaan Masyarakat
Dalam sambutannya, Bupati Hurmin menegaskan bahwa pembangunan Tugu Biduk bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi simbol kearifan lokal yang patut dijaga dan diwariskan.
“Biduk bukan sekadar perahu, tetapi lambang kebersamaan dan perjuangan masyarakat Sarolangun. Tradisi balumbo biduk telah menjadi bagian dari identitas kita, dan kini kita wujudkan dalam bentuk tugu sebagai kebanggaan bersama,” ujar Hurmin.
Menurutnya, pembangunan tugu ini dirancang agar tidak hanya menjadi monumen, melainkan juga destinasi wisata baru yang memperindah kawasan Tepian Cik Minah sebagai ruang publik dan ikon kebudayaan kota.
“Tugu ini nantinya akan menjadi daya tarik baru bagi masyarakat dan wisatawan. Selain mempercantik wajah kota, juga menjadi pengingat bahwa kemajuan daerah berangkat dari nilai budaya yang kita junjung tinggi,merupakan representasi semua pihak, kalau bisa nanti biasanya balumbo biduk ini pas lebaran saja, bagaimana kalau kedepan kita adakan juga setiap ulang tahun kabupaten” tambahnya.
Didukung Melalui Dana CSR Perusahaan
Bupati Hurmin mengungkapkan, pembangunan Tugu Biduk akan dilaksanakan dengan dukungan Forum TSLP/ program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Sarolangun. Ia menegaskan bahwa Pemkab membuka ruang bagi seluruh perusahaan untuk berpartisipasi secara transparan dan kolaboratif.
“Kami ingin tugu ini dibangun dengan kualitas terbaik. Tidak perlu tergesa-gesa, yang penting hasilnya indah dan membanggakan. Terima kasih kepada seluruh perusahaan yang telah hadir dan siap mendukung. Kita akan cantumkan logo perusahaan yang berkontribusi di tugu sebagai bentuk apresiasi,” jelasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memperkuat pembangunan daerah. Di era sekarang, katanya, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk mencapai hasil maksimal.
Simbol Kolaborasi untuk Kemajuan Daerah
Usai prosesi peletakan batu pertama, dilanjutkan dengan pembahasan teknis rencana pembangunan bersama jajaran OPD dan pihak perusahaan. Diskusi tersebut membahas desain, estetika, serta aspek keberlanjutan pembangunan Tugu Biduk agar dapat menjadi ikon wisata baru yang representatif dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.
“Kita ingin Tugu Biduk menjadi simbol kolaborasi, bukan hanya antara pemerintah dan perusahaan, tapi juga masyarakat Sarolangun yang ikut menjaga dan merawatnya. Inilah bentuk nyata gotong royong modern,” ujar Bupati Hurmin menutup kegiatan.
Rencana pembangunan Tugu Biduk ini disambut antusias masyarakat Sarolangun. Selain melestarikan budaya lokal, kehadiran tugu di kawasan Tepian Cik Minah diyakini akan mempercantik wajah kota dan meningkatkan potensi wisata daerah, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Sarolangun sebagai kota yang berbudaya, religius, dan berdaya saing. (IKP-KOMINFO)