img
Mitigasi Karhutla, Tanggung Jawab Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Aman
  • BAL
  • July 28, 2025
  • Pengunjung (100)

SAROLANGUN- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi ancaman serius bagi lingkungan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat di Indonesia khususnya di Kab.Sarolangun. Untuk mengatasi persoalan ini, upaya mitigasi menjadi sangat penting. Mitigasi kebakaran lahan bukan hanya tugas pemerintah atau pihak tertentu saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Dengan pendekatan yang terencana dan terpadu, kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah, dan jika pun terjadi, dampaknya bisa diminimalisir. Proses mitigasi ini melibatkan berbagai tindakan pencegahan dan kesiapsiagaan, yang dirancang untuk mengurangi risiko serta memperkuat ketahanan wilayah terhadap ancaman kebakaran.

Langkah-Langkah Mitigasi Karhutla

Menurut Jasman Mendrofa, terdapat tiga langkah utama dalam mitigasi karhutla, yaitu pencegahan, persiapan pemadaman, dan adaptasi.

1. Pencegahan

Langkah awal yang krusial dalam mitigasi karhutla adalah pencegahan. Ini melibatkan berbagai pendekatan, antara lain:

  • Pengelolaan vegetasi, untuk mengurangi bahan bakar alami yang mudah terbakar.

  • Manajemen air, menjaga kelembaban lahan gambut dan daerah rawan kering.

  • Patroli dan deteksi dini, agar potensi kebakaran bisa segera diidentifikasi.

  • Edukasi dan pemberdayaan masyarakat, supaya masyarakat turut serta menjaga lingkungan.

  • Perencanaan tata guna lahan, menghindari pembukaan lahan yang rawan terbakar.

  • Penegakan hukum, untuk memberikan efek jera kepada pelaku pembakaran.

  • Pengawasan dan sistem peringatan dini, agar bisa mengambil langkah cepat bila terdeteksi titik api.

2. Persiapan Pemadaman

Ketika kebakaran sudah terjadi, kesiapan menjadi kunci untuk menanggulangi dampaknya. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan meliputi:

  • Penyediaan sarana dan prasarana, seperti alat pemadam, kendaraan operasional, dan pos pemantauan.

  • Pelatihan dan pembentukan tim pemadam, agar petugas di lapangan terlatih dan tanggap.

  • Koordinasi lintas sektoral, antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan lembaga swadaya masyarakat.

3. Adaptasi

Selain pencegahan dan pemadaman, penting juga dilakukan adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang berubah akibat perubahan iklim dan degradasi lahan. Beberapa bentuk adaptasi antara lain:

  • Pembuatan sekat kanal, untuk menjaga kelembaban lahan gambut dan mencegah penyebaran api.

  • Adaptasi pertanian, dengan menerapkan teknik pertanian ramah lingkungan dan tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Peran Bersama dalam Mitigasi Karhutla

Kebakaran hutan dan lahan bukan hanya persoalan ekologi, tetapi juga menyangkut hak hidup masyarakat. Oleh karena itu, mitigasi karhutla menuntut peran aktif dari semua pihak: pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat umum.

Kesadaran kolektif dan tindakan nyata adalah kunci utama. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar peluang untuk mencegah terulangnya bencana karhutla yang merugikan semua pihak.

Karhutla bukan hanya soal api, tapi tentang masa depan. Mari bersama kita jaga alam, demi generasi yang akan datang. (IKP-KOMINFO)

💝 Berikan Rating Kepuasan Anda