Mendorong Pertumbuhan Fintech untuk Perkuat Ekonomi Digital Indonesia
Industri fintech (financial technology) di Indonesia telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan, nilai ekonomi digital Indonesia melonjak mencapai USD77 miliar pada 2022, dan diproyeksikan USD130 miliar pada 2025.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan transaksi menggunakan uang elektronik dan QRIS. Hingga kuartal III-2023, nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp116 triliun dan QRIS Rp56 triliun. Lebih dari 41 juta pengguna dan 29 juta pedagang, banyak di antaranya UMKM, terlibat dalam ekosistem ini.
Outstanding pinjaman peer-to-peer lending juga tumbuh 14% secara tahunan mencapai Rp55 triliun per September 2023. Hal ini mencerminkan pergeseran ke arah layanan keuangan digital yang memberi peluang bagi UMKM dan inklusi keuangan di Indonesia.
Untuk mendorong pertumbuhan ini, OJK bersama AFTECH dan AFSI menyelenggarakan Bulan Fintech Nasional (BFN) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023. Acara ini menjadi wadah dialog industri fintech dengan regulator dan platform bagi fintech memamerkan inovasi.
BFN bertujuan mengevaluasi fintech, memperkenalkan produk fintech, meningkatkan literasi dan daya tarik talenta masuk ke fintech. IFSE menjadi puncak acara dengan tema percepatan pertumbuhan fintech yang berkelanjutan.
Menurut OJK, jumlah fintech lending yang berizin di Indonesia telah mencapai 101 perusahaan per Oktober 2023, meningkat dari 98 perusahaan di 2022. Di tingkat ASEAN, Indonesia menduduki posisi kedua dalam hal pendanaan fintech setelah Singapura.
OJK mendorong kolaborasi lintas sektor dan inovasi untuk memperluas akses fintech kepada masyarakat. Masih banyak potensi pasar yang belum dilayani sektor keuangan tradisional. Tantangan yang dihadapi fintech antara lain peningkatan inklusi keuangan, kolaborasi perbankan, inovasi produk, persaingan ketat, kepatuhan regulasi, keamanan data, dan literasi keuangan masyarakat.
Di sisi lain, pertumbuhan fintech juga memberi peluang seperti mengakomodasi pertumbuhan ekonomi dan bisnis digital, menjadi solusi pembayaran & pembiayaan bagi UMKM, serta menciptakan produk-produk inovatif. Indonesia dengan populasi Muslim terbesar juga berpotensi menjadi pusat fintech syariah.
Oleh karena itu, kegiatan seperti BFN dan IFSE penting untuk terus mengkampanyekan dan memperkuat ekosistem fintech di Indonesia. Dengan dukungan semua pemangku kepentingan dan regulasi yang tepat, fintech diharapkan semakin inklusif dan berkontribusi pada transformasi digital ekonomi Indonesia.
Sumber : indonesia.go.id