img
Pj Bupati Bachril Bakri Jadi Pembina Apel Gabungan Siaga Bencana Karhutla 2023
  • BOB
  • August 02, 2023
  • Pengunjung (176)

SAROLANGUN - Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri, M.App, Sc menjadi pembina Apel Gabungan Siaga Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Sarolangun tahun 2023, Rabu (02/08/2023) di lapangan Bhayangkara, Belakang Mapolsek Sarolangun.

Kegiatan tersebut dihadiri, Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, SE, Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Amaraldo Cornelius, Kapolres Sarolangun AKBP Imam Rachman, S.IK, Kepala Kemenag Sarolangun Drs H M Syatar, Asisten I Setda Sarolangun Drs Arif Ampera, Kalaksa BPBD Sarolangun Solahuddin Nopri, para Kepala OPD, Kepala KPHP Limau Arbain, ST, Para Camat, dan personil gabungan terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, BPBD, KPHP, Manggala Agni dan Palang Merang Indonesia (PMI).

Dalam kegiatan tersebut, Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri beserta jajaran forkompinda Sarolangun melakukan pemeriksaan kesiapan pasukan dan sarana peralatan dalam menghadapi berupa penanganan bencana Karhutla.

Pada amanatnya, Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan bahwa apel gabungan ini bertujuan menunjukkan tim satgas Karhutla Kabupaten Sarolangun siap melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanganan karhutla dan menunjukkan sinergitas bersama seluruh stake holder dalam melakukan penandatangan karhutla.

” Ancaman dengan membuka lahan cara membakar menjadi salah satu faktor yang paling tinggi yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan itu menjadi besar. Maka kita mengantisipasi terjadinya karhutla sebagaimana kebijakan nasional dan bapak presiden RI menugaskan kepada kita bahwa satu-satunya yang harus dilakukan itu agar dilakukan Pencegahan karhutla,” katanya.

Pj Bupati Bachril Bakri dan jajaran forkompinda saat mengecek kesiapan peralatan karhutla

Kata Bachril, pencegahan bencana Karhutla ini dapat dilakukan dengan adanya sinergitas bersama dalam memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, tidak membuang puntung rokok sembarangan di hutan dan lahan, mensosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat

” Lahan gambut sangat sulit untuk dipadamkan ketika terjadi kebakaran dan sulit juga untuk dideteksi bila ada api di dalam, kalau di Jambi saya perhatikan bahwa lahan gambut tingkat ancaman Karhutla sangat tinggi,” katanya.

Di Kabupaten Sarolangun, kata Bachril dari bulan januari hingga pada Juli 2023 ini adanya sebanyak 71 titik hotspot yang terpantau oleh tim satgas karhutla dengan luas lahan 31,6 hektar, dan Kabupaten Sarolangun berada pada urutan nomor 3 dari 11 Kabupaten/kota terkait jumlah hotspot tertinggi di daerah se-Provinsi Jambi.

” Sesuai dengan informasi BMKG diperkirakan bulan Agustus, September ini ada dampak Elnino, yakni menyebabkan kekeringan dan bisa menyebabkan kekurangan air, dan jika kering maka bila ada panas atau api maka akan memudahkan terjadinya kebakaran. Maka mari kita meningkatkan kesiapsiagaan dalam melakukan pencegahan dan penanganan karhutla di Kabupaten Sarolangun,” katanya.

Selain itu, Tim Satgas Karhutla saat ini juga telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan bencana Karhutla di Kabupaten Sarolangun. Diantaranya, telah membentuk tim satgas Karhutla, telah mendirikan posko bencana Karhutla di 4 titik, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, hingga melaksanakan patroli oleh tim satgas Karhutla.

” Dari segi peralatan penanganan karhutla ini, kita sudah ada memiliki mobil double cabin 2 unit, mobil Truk 1 unit, Tangki air 2 unit, motor 15, mobil pemadam Strada 1 unit, tangki nepset, skop api kecil 10 unit, skop api besar 15 unit, selang, tenda keluarga, Tenda pengungsi, embung air portabel 5.000 liter dan sebagainya. Saya harapkan di Kabupaten Sarolangun tidak ada kebakaran hutan dan lahan,” katanya.

Pj Bupati Bachril Bakri saat mengecek kesiapan pasukan

Dalam kegiatan tersebut, Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri juga menyematkan tanda pasukan dalam kesiapsiagaan bencana Karhutla kepada personil TNI, Polri, Damkar, BPBD, Satpol PP, PMI dan Manggala Agni. (*)