img
TPID Sarolangun Ikuti Rakor Bersama Gubernur, Bahas Harga Cabe dan Bawang Merah

SAROLANGUN - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sarolangun mengikuti Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) terkait perkembangan inflasi dan ketahanan pangan se-Provinsi Jambi, Kamis (04/08/2022) di ruang Pola utama Kantor Bupati Sarolangun.

Rakor tersebut dilakukan secara zoom meeting bersama Gubernur Jambi Dr Alhari, S.Sos, MH bersama seluruh jajaran Forkompinda Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi.

Dari Jajaran TPID Kabupaten Sarolangun, tampak hadir Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, S.Pt, MM diwakili Asisten III Hazrian, SE, Kabag Ekonomi dan SDA Setda Sarolangun Davidman, Danramil 04-Sarolangun Mayor Abdul Aziz, Kasi Intel Kejari Rendy Winata, SH, Kadis Perindagkop, UMKM Kab. Sarolangun Trianto, S.Ip, ME, Kadis Ketahanan Pangan H Masturo dan Para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sarolangun serta Forkompinda Kabupaten Sarolangun.

Asisten III Sarolangun Hazrian mengatakan bahwa memang saat ini terjadi kenaikan sejumlah harga pangan di Kabupaten Sarolangun, khususnya Harga Cabe merah yang mencapai Rp 75 ribu perkilo gramnya dan bawang merah. Menurutnya kenaikan harga itu bukan hanya di wilayah Sarolangun melainkan di seluruh Kabupaten/Kota Se-Provinsi Jambi.

“Fokus rapat hari ini masalah cabe merah dan bawang merah, yang kemarin ada kenaikan harga hampir di seluruh kabupaten kota di provinsi Jambi. Maka kita rapat hari ini, biasalah mau lebaran haji kemarin ada kenaikan dan kondisi sekarang sudah di evaluasi oleh bapak gubernur,” katanya.

Dari evaluasi tersebut, seluruh tim TPID Kabupaten/Kota diminta untuk mengambil langkah-langkah dalam rangka mengantisipasi adanya kenaikan harga yang semakin tinggi. Salah satunya memastikan untuk stok barang sehingga tidak terjadi kelangkaan yang tentunya salah satu faktor kenaikan harga.

“Saat ini dari pantauan kita sudah mulai turun dan stok juga stabil. Tapi kita tetap di minta untuk membuat langkah antisipasi serta kita dianjurkan kerja sama dengan kerinci dan Merangin untuk mengisi kekosongan kelangkaan stock,” katanya.

Untuk tanaman cabe, Hazrian pun menghimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah yang tidak bermanfaat untuk ditanami cabe yang pada intinya diharapkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi.

“Dari dinas terkait untuk turun langsung cek langsung ke pasar, sidak pasar dan cek pemantauan harga kita lakukan di pasar Sarolangun dan Singkut. Kita memang ada di beberapa tempat dan di Singkut sudah mulai nanam dan mengganti pekarangan rumah yang tidak bermanfaat untuk ditanami cabe,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jambi AlHaris meminta agar pemerintah Kabupaten/Kota untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas antara stake holder dan pemerintah daerah untuk dapat melakukan pengendalian inflasi daerah serta mengantisipasi kenaikan harga pangan.

“Salah satunya cabe, agar mengatur produksi panen cabe, dan agar dipastikan keterjangkauan harganya. Kemudian pastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan juga pastikan untuk melakukan koordinasi satgas pangan di daerah,” katanya.

“Kita pemerintah ini tugasnya untuk memastikan kenyamanan dan keamanan di tengah masyarakat. Dan kepala Bulog juga sudah siap untuk melakukan operasi pasar. Saya harapkan, angan ada nanti masyarakat ada yang mengeluhkan soal harga pangan ini,” kata dia menambahkan. (*)