img
Tahun Ini DPPKB Sarolangun Tetap Gencar Lakukan Pelayanan KB Gratis

SAROLANGUN - Pada tahun 2022 ini Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sarolangun tetap gencar melakukan pelayanan KB secara gratis kepada masyarakat.

Meskipun saat ini masih ditengah wabah pandemi virus Corona (COVID-19), pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mensukseskan program nasional mewujudkan keluarga berencana itu keren.

Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati, SH, MH mengatakan bahwa tahun 2021 yang lalu berdasarkan data yang dihimpun oleh pihaknya dari pelaksanaan pelayanan KB tersebut ada sekitar 47.000 pasangan Usia Subur di Sarolangun sebagai peserta aktif KB selaku akseptor KB.

“Tahun 2021 yang lalu dari 50.692 pasangan usia subur ada sebesar 84,2 persen peserta aktif KB ditambah dengan peserta aktif baru sebanyak 5.744 pasangan usia subur dalam menanggulangi kelahiran dengan berkeluarga berencana,” katanya, Selasa (15/03/2022) kepada media ini.

Untuk alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan dari pelayanan yang dilakukan pihaknya itu, adalah suntik KB sebanyak 22.772 pasangan, kemudian implan sebanyak 7.974 pasangan, pil KB sebanyak 7.381 pasangan, IUD sebanyak 2.727, Kondom sebanyak 1.146 pasangan, MOW sebanyak 698 pasangan, dan MOP sebanyak 29 pasangan.

“Kita harapkan masyarakat pasangan usia subur untuk lebih banyak menggunakan KB dengan metode kontrasepsi jangka panjang, karena ada yang tiga tahun seperti Implan, IUD selama 8 tahun dan efektivitas keberhasilan penundaan kehamilan lebih tinggi dibandingkan KB yang lalin,” katanya.

Linda juga menambahkan bahwa dari pelayanan KB yang dilakukan, jumlah peserta KB yang paling sedikit berada di daerah terpencil yang jauh dari jangkauan oleh pihaknya karena terkendala akses jalan. Seperti di daerah Spintun, Kecamatan Pauh, Di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Batang Asai.

“Itu yang paling sedikit akseptor KB di daerah terpencil yang jauh jangkauan kita, seperti di spintun kecamatan Pauh, mereka sedikit sekali dan akses kita mau kesana memberikan pelayanan kita kesitu terkendala kondisi jalan dan pernah kita lakukan kesana, sehingga agak kesulitan kita dan penyuluh pun membutuhkan waktu untuk kesana,” katanya.

Selain itu, masyarakat juga ada yang tidak ikut serta menggunakan pelayanan KB ini karena adanya pemahaman bahwa menggunakan KB itu dilarang oleh agama. Maka, pihaknya berencana akan menggandeng tokoh agama dan tokoga masyarakat dalam memberikan sosialisasi secara persuasif kepada masyarakat sehingga memahami pentingnya pelaksanaan KB dalam mengatur keluarga berencana.

“Pastikan pasanagan usia subur mengikuti program keluarga berencana dari pemerintah, sesuai dengan program pemerintah bahwa berencana itu keren, jadi kalau kita berencana mulai dari anak lahir sampai sekolah itu akan terencana apabila jaraknya di sesuaikan,” katanya.

“Ada juga warga SAD, agak susah kita melakukan pendekatannya karena pemahaman membutuhkan waktu bagi mereka,” kata dia menambahkan.

Di tahun 2022 ini pihaknya pun sudah melakukan pelayanan KB secara keliling ke sejumlah kecamatan, diantaranya kecamatan Pelawan dan Kecamatan Singkut.

Dalam waktu akan dilakukan ke Kecamatan Bathin VIII dan Kecamatan Mandiangin, dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan KB.

“Kita sudah ada melaksanakan pelayanan KB gratis untuk masyarakat sudah ada ke Singkut, pelawan dan kecamatan bathin viii dan dalam waktu dekat ini ke kecamatan Mandiangin. Pelayanannya dari APBD murni kabupaten Sarolangun dan nanti juga dari APBN pelayanan KB gratis,” katanya.

“Terus kita lakukan tidak pernah berhenti dengan melakukan jemput bola untuk melakukan pelayanan, kita menggandeng puskesmas setelah berkoordinasi dengan dinas kesehatan, dan kemudian juga Dinkes memberikan penugasan kepada bidan setempat untuk membantu pelayanan KB di desa setempat,” katanya.(*)