img
Rakorda Review Kinerja Tahunan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sarolangun Tahun 2024
  • BOB
  • December 19, 2024
  • Pengunjung (137)

SAROLANGUN - Pemerintah Kabupaten Sarolangun menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Review Kinerja Tahunan terkait Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sarolangun Tahun 2024, Kamis (19/12/2024), yang berlangsung di Ruang Aula Bappeda Sarolangun.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sarolangun, dan dibuka oleh Penjabat Bupati Sarolangun Dr. Bahri, S.STP, M.Si, yang diwakili oleh Pj Sekda Sarolangun Ir. Dedy Hendry, M.Si.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, antara lain Plt Kepala DPPKB Sarolangun Afrizal, SP, Kepala Inspektorat Kabupaten Sarolangun Henriman, S.Sos, Kepala BPKAD Sarolangun H. Kasiyadi, S.IP, ME, Kadis TPHP Sarolangun Dulmuin, SP, Ketua BAZNAS Sarolangun Drs. Ahmad Zaidan, Para Camat, serta puluhan peserta kegiatan yang terdiri dari OPD terkait, PKK, Camat, Kepala Desa, serta perwakilan dari IBI, BPS, dan Kader Tim PPK.

Dalam laporannya, Afrizal menjelaskan bahwa kegiatan review kinerja tahunan ini merupakan bagian dari delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun, khususnya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan berbagai peraturan, termasuk UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan pertumbuhan keluarga, serta Peraturan Bupati Sarolangun Nomor 23 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting yang terintegrasi di Kabupaten Sarolangun.

“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memantau pelaksanaan percepatan penurunan stunting dan memastikan bahwa target yang ditetapkan dapat tercapai,” ujar Afrizal.

Dalam sambutannya, Pj Sekda Sarolangun Dedy Hendry menegaskan pentingnya upaya terpadu dalam penurunan angka prevalensi stunting, yang melibatkan pemerintah daerah, pemerintah desa, swasta, dan masyarakat.

“Sejak tahun 2022 hingga 2024, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan dan mencegah stunting melalui aksi konvergensi intervensi penurunan stunting,” katanya.

Dedy Hendry juga menjelaskan bahwa delapan aksi konvergensi yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar agar lebih terpadu dan efektif dalam penurunan stunting. Ia menambahkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Sarolangun mencapai 21,4%. Angka ini berhasil ditekan menjadi 16,8% pada 2022, 4,8% pada 2023, dan 3,28% pada 2024.

“Penurunan ini sangat signifikan dan menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam upaya kita menurunkan angka stunting,” tambahnya.

Dedy Hendry berharap bahwa kegiatan ini dapat mengevaluasi kinerja penanganan stunting di Kabupaten Sarolangun dan memberikan informasi yang berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan strategi penurunan stunting pada tahun 2025 mendatang.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Review Kinerja Tahunan dan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sarolangun Tahun 2024 saya nyatakan dibuka,” ujar Dedy Hendry.

Kegiatan ini diharapkan dapat terus memperkuat koordinasi antar stakeholder terkait dan meningkatkan upaya bersama dalam mencapai tujuan penurunan stunting di Kabupaten Sarolangun. (IKP-KOMINFO)