Peran Strategis Padi Varietas Unggul dalam Peningkatan Ketahanan Pangan Indonesia: Tantangan, Inovasi, dan Proyeksi Produksi untuk Masa Depan
Pemerintah Indonesia telah lama berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui upaya pencarian, pengembangan, dan produksi padi varietas unggul. Dalam konteks ini, fokus utama adalah mencapai target Indeks Ketahanan Pangan Indonesia yang terus ditingkatkan. Namun, banyak faktor yang memengaruhi produktivitas padi, seperti cuaca ekstrem.
Pada tahun 2023, meskipun kemarau panjang telah membuat hamparan padi menguning, tanaman padi galur unggul di Demonstrasi Area Pangan PT Sang Hyang Seri di Jawa Barat tetap tumbuh subur. Sebagai contoh, lahan seluas 47 hektare di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Sukamandi, Kabupaten Subang, menjadi tempat penanaman berbagai varietas padi unggul, seperti MSP 65, Inpari 48, dan Mantap. Varietas MSP 65, dengan masa panen hanya 65 hari, menjadi sorotan dan dipanen oleh Kementerian Pertanian.
Kementerian Pertanian tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas, tetapi juga mengantisipasi tantangan musim kering. Target produksi beras nasional ditingkatkan dari 31 juta ton menjadi 35 juta ton setara beras. Arief Prasetyo Adi, Pelaksana Tugas Menteri Pertanian, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk keterlibatan lembaga dan akademisi, untuk mencapai target tersebut.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga turut berkontribusi dengan memproduksi 35 varietas padi unggul melalui teknologi iradiasi sinar gamma. Irawan Sugoro dari BRIN menjelaskan bahwa teknologi ini dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional, terutama di tengah perubahan iklim dan tantangan lingkungan lainnya. Pemuliaan tanaman melalui mutasi radiasi telah membawa hasil positif, seperti penyingkatan usia tanam dan peningkatan produktivitas.
Pentingnya peran padi varietas unggul dalam mencapai Indeks Ketahanan Pangan Indonesia menjadi semakin nyata. Padi super, yang telah mengalami pemuliaan genetik, menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Pemerintah telah melepaskan varietas unggul melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian, dan hasil panen padi unggulan terlihat melimpah di beberapa daerah, seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.
Penggunaan varietas unggul baru (VUB) di Jawa Tengah telah terbukti meningkatkan produktivitas padi sawah. Selain itu, pada 2022, produktivitas padi nasional mencapai 52,49 kuintal per hektare, meningkat 0,44% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan peningkatan ini, ketahanan pangan nasional dapat dipertahankan.
Namun, perkembangan produksi padi nasional tidak selalu linier. Meskipun produksi beras nasional meningkat pada 2022, perkiraan untuk tahun 2023 menunjukkan penurunan. Luas panen padi diperkirakan menurun sebesar 2,45%, dengan produksi padi sekitar 53,63 juta ton gabah kering giling. Produksi beras konsumsi pangan penduduk juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 2,05%.
Sementara itu, Indeks Ketahanan Pangan Global menunjukkan peningkatan pada 2022, dengan skor 60,2 poin, naik 1,7% dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Indonesia masih berada dalam kategori moderat dengan peringkat ke-63 dari 113 negara. Faktor-faktor seperti ketersediaan pangan, aksesibilitas, kualitas dan keselamatan pangan, serta ketahanan sistem pangan memengaruhi skor tersebut.
Dalam upaya pengembangan padi super, pemerintah terus mendorong pengembangan varietas unggul. Berbagai varietas seperti Atomita, Cilosari, Situ Gintung, dan lainnya telah berhasil dipanen pada tahun 2023. Varietas ini memiliki berbagai keunggulan, seperti tahan terhadap hama, penyakit, adaptasi terhadap lingkungan, dan kualitas beras yang baik.
Dengan demikian, upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan nasional melibatkan berbagai elemen, termasuk penelitian dan inovasi, teknologi mutasi radiasi, pelepasan varietas unggul, dan pengembangan padi super. Meskipun tantangan seperti perubahan iklim dan fluktuasi produksi tetap ada, langkah-langkah ini merupakan langkah positif menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Sumber : indonesia.go.id