img
Pj Bupati Henrizal Hadiri Malam Festival Lapik Semendo Kenduri Swarnabhumi

SAROLANGUN - Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, S.Pt, MM menghadiri kegiatan malam barami-rami atau festival Lapik Semendo Kenduri Swarnabhumi yang digelar, Sabtu (03/08/2022) malam di Laman Basamo Sriwijaya Sarolangun.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Kemendikbud RI Sejamsulhadi, Staf Ahli Gubernur Jambi, Waka Polres Sarolangun Kompol Sandy Muttaqin, Pabung 0420 Sarko Mayor Abdul Aziz, Sekda Sarolangun Ir Endang Abdul Naser, Ketua PKK Sarolangun Ny Harvedrida Henrizal, Kadis Dikbud Sarolangun Helmi, SH, MH, jajaran kepala OPD dilingkungan Pemkab Sarolangun.

Kadis Dikbud Sarolangun Helmi, mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran panitia pelaksana yang telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi di Kabupaten Sarolangun.

Mulai dari kegiatan kreatifitas anak usia dini dengan pengecapan lapek Semendo, Stand Pameran, Pawai Budaya, Senam Massal, pentas kreatifitas seni budaya hingga pada puncaknya malam beramai-ramai atau festival Lapik Semendo.

“Kita ingin budaya Lapik Semendo bisa dikenal khalayak luas yang diketahui bahwa budaya Lapek Semendo ini merupakan adat istiadat tanda kasih sayang orang tua dan induk bako,” katanya.

Menurut Helmi, tradisi lamo masyarakat dusun Sarolangun ini saat ini para kalangan anak muda banyak yang tidak paham sehingga memang ini perlu kupas kembali bagaimana adat istiadat tersebut.

“Malam barami-rami yang ditampilkan teater Lapik Semendo, tari daerah hingga bujang Upik Sarolangun,” katanya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal menyambut dengan baik dan mengapresiasi kegiatan ini, harapannya agenda agenda seperti ini dapat menjadi ajang tahunan dengan dukungan semua stakeholder, terutama di Empat dusun yang melaksanakan kegiatan saat ini.

Kegiatan swarnabhumi di sarolangun ini sudah berjalan sejak hari kamis lalu dan berbagai rangkaian kegiatan sudah dilakukan.

Untuk diketahui, Kabupaten Sarolangun ini sangat banyak sekali memiliki informasi sejarah, yang tentunya harus digali kembali. Baik itu berupa adat istiadat dan kebudayaan berbentuk benda bersejarah.

“Ke Depan harapan kita, benda benda bersejarah ini dapat kita tempatkan di dalam suatu rumah untuk menjadi museum mini penyimpan benda sejarah. Salah satunya mungkin di rumah tua yang ada di kampung sarolangun ini,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penampilan teater Lapik Semendo, tari daerah dan bujang Upik Sarolangun yang berlangsung dengan khidmat. (*)